Teamlibas.com – Labuhanbatu selatan, 12 Juli 2025 – Aroma busuk dugaan korupsi mencuat tajam di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Kampung Rakyat. Anggaran Dana Desa (ADD) tahap 1 tahun 2025 senilai fantastis Rp735.256.600 yang sudah cair dan masuk ke kas rekening desa, kini dipertanyakan keberadaan dan penggunaannya.
Kecurigaan keras mengarah pada Kaur Keuangan desa yang diduga kuat bersubahat dengan Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) dalam skenario busuk untuk menggelapkan atau menyalahgunakan dana rakyat tersebut.
Api kecurigaan ini dipantik oleh sikap evasif dan sangat tertutupnya Kaur Keuangan saat di konfirmasi dimintai keterangan sudah ditarik berapa dan kemana saja uang dana desa tersebut direalisasikan, Ungkap Anshori Pohan yang menaruh perhatian pada transparansi anggaran mengenai realisasi dana desa yang jumlahnya tak main-main itu.
“Ini bukan lagi soal transparansi, ini soal kejelasan uang rakyat Rp735 juta yang entah kemana. Kaur Keuangan seperti menyimpan rapat-rapat rahasia ini, Ada apa sebenarnya di balik sikap bungkam itu? Pasti ada udang di balik batu!”
Dugaan kongkalikong antara Kaur Keuangan dan Pj Kepala Desa semakin mencuat ke permukaan. Sebagai Pj Kepala Desa, ia memegang kendali penuh atas persetujuan setiap pengeluaran dana desa.
Anshori Pohan menduga adanya instruksi atau tekanan dari Pj Kepala Desa kepada Kaur Keuangan untuk tidak membocorkan informasi detail penggunaan dana desa tersebut. Ini menjadi bukti kuat adanya upaya sistematis untuk menutupi jejak-jejak penyimpangan.
Masyarakat Tanjung Mulia kini berada di ambang kemarahan. Mereka menuntut aksi cepat dan tegas dari Bupati Labuhanbatu Selatan Bapak Fery Syahputra Simatupang agar segera mengevaluasi dan mencopot Pj kepala Desa tanjung mulia
investigasi mendalam harus segera dilakukan untuk membongkar tuntas semua dugaan kejahatan kerah putih ini, mulai dari pj sebelumnya dari tahun 2022 sampai 2025 tahap 1, Dana desa adalah amanah rakyat, bukan bancakan para oknum tak bertanggung jawab, Setiap rupiah yang digelontorkan harus dipertanggungjawabkan hingga ke akar-akarnya.
Hingga Berita ini disajikan di publik, baik Kaur Keuangan maupun Pj Kepala Desa Tanjung Mulia masih memilih bungkam seribu bahasa. Ketiadaan klarifikasi resmi dari kedua belah pihak justru semakin menguatkan persepsi publik bahwa ada sesuatu yang disembunyikan, dan bahwa dugaan korupsi ini bukan sekadar isapan jempol belaka.
AP/Tim