Keputusan untuk berdamai diambil berdasarkan pertimbangan kemanusiaan. Swarti mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi pelaku menjadi alasan utama dirinya memilih pendekatan persuasif. “Saya memahami situasinya, dan kami sepakat menyelesaikannya dengan cara yang lebih bijak,” ujarnya.
Proses mediasi berlangsung dalam suasana kekeluargaan. Pelaku bersama anggota keluarganya datang langsung ke Rintis Mart untuk meminta maaf secara terbuka kepada Swarti atas perbuatannya. Permintaan maaf tersebut diterima dengan baik sebagai bagian dari penyelesaian damai.
Swarti juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusivitas lingkungan. Ia menegaskan bahwa persoalan ini sudah selesai dan meminta warga tidak menyebarkan informasi yang belum pasti agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Terkait beredarnya video insiden di media sosial, Swarti menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyebarluaskan rekaman tersebut. Ia meminta kepada siapa pun yang mengunggah atau membagikan video itu untuk segera menghentikannya karena masalah telah diselesaikan secara damai.
Dengan adanya klarifikasi ini, Swarti menyatakan bahwa dirinya kini memilih untuk kembali fokus menjalankan operasional Rintis Mart. Ia menegaskan bahwa pelayanan di tokonya tetap berjalan seperti biasa dan berkomitmen menjaga keamanan serta kepercayaan pelanggan.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pendekatan kemanusiaan dalam penyelesaian masalah. Swarti berharap kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi peristiwa di lingkungan sekitarnya.