Teamlibas.com / Kinerja Penjabat (Pj) Kepala Desa Tanjung Mulia, Ahmad Jubir menjadi sorotan tajam dan menuai protes dari masyarakat. Delapan bulan bejalan tahun 2025 setelah pencairan dana desa tahap 1 senilai Rp 735 juta dan tambahan alokasi dana desa (ADD) masyarakat menilai belum ada pembangunan signifikan atau program yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Sabtu(02/08/2025)
Salah satu kasus yang paling disorot adalah pelaksanaan turnamen sepak bola. Meski dianggarkan sekitar Rp 40 juta, turnamen tersebut dinilai sangat bobrok. Seharusnya berlangsung selama kurang lebih 20 hari, namun hanya selesai dalam 6 hari saja, seperti laga tropeo. Masyarakat menduga sisa anggaran yang seharusnya dikembalikan atau disilpakan ke kas negara, justru dibagikan kepada panitia oleh Pj kepala desa.
Turnamen tersebut juga diwarnai perseteruan antar-dusun, diduga tidak memiliki izin keramaian yang lengkap, dan tidak melibatkan Asosiasi Kabupaten (Askab) Labuhanbatu Selatan, padahal menggunakan anggaran dana desa.
Ketiadaan pembangunan fisik menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat. Dengan dana desa tahap 1 sebesar Rp 735 juta, masyarakat bertanya-tanya ke mana saja uang tersebut dialokasikan.
Ada pembangunan penimbunan parit yaitu pembuatan gorong-gorong di depan mesjid, namun masyarakat menduga pembangunan tersebut bukan berasal dari dana desa. Pasalnya, tidak ada plang proyek yang dipasang, dan warga menduga proyek tersebut merupakan bantuan dari pihak perkebunan.
Selain itu, program pembangunan lampu tenaga surya juga terkesan mangkrak. Proyek yang sudah berjalan berbulan-bulan ini baru sebatas pemasangan tapak semen. Masyarakat menduga dana untuk proyek ini sudah habis, namun Pj kepala desa tidak memberikan penjelasan apa pun.
Sikap tertutup dan tidak adanya keterbukaan informasi publik yang telah diamanatkan oleh undang-undang No 14 tahun 2008 dinilai masyarakat sebagai upaya Ahmad Jubir untuk “bermain-main” dengan anggaran desa. Tidak adanya transparansi ini memicu kekhawatiran dan ketidakpercayaan.
Berdasarkan serangkaian dugaan penyimpangan dan buruknya kinerja tersebut, masyarakat Desa Tanjung Mulia bermohon dan mendesak Bupati Labuhanbatu Selatan untuk segera mencopot Ahmad Jubir dari jabatannya sebagai Pj Kepala Desa Tanjung Mulia.
Tuntutan ini muncul sebagai bentuk kekecewaan atas minimnya pembangunan dan tidak adanya akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa, Jika permohonan tersebut tidak direspons, masyarakat dan gerakan mahasiswa Desa Tanjung Mulia berkomitmen akan menggelar aksi demonstrasi di depan kantor bupati hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Anshori Pohan/Tim