Isu Panas Terima Bayaran, ADOB Lawan Balik dan Perkuat Barisan

Isu Panas Terima Bayaran, ADOB Lawan Balik dan Perkuat Barisan
Rapat Restrukturisasi ADOB

Teamlibas.com //Batam – Isu panas kembali memanaskan jagat media sosial Batam. Kali ini, sasaran tudingan mengarah ke Aliansi Driver Online Batam (ADOB) yang disebut-sebut menerima bayaran dari raksasa aplikator transportasi daring seperti Grab, Gojek, dan Maxim. Kabar itu menyebar cepat, memicu perdebatan sengit di kalangan driver, bahkan menggoyang kepercayaan sebagian anggota.

Namun, alih-alih bungkam, Ketua Umum ADOB Djafri Rajab memilih maju ke depan. Dengan suara lantang, ia membantah keras tudingan yang menurutnya tidak berdasar itu.

“Kami di ADOB memastikan tidak pernah berbisnis, bekerja sama, atau menerima dalam bentuk apa pun dari pihak aplikator. Hal itu jelas melanggar kode etik organisasi kami, dan kami memegang prinsip ini sejak awal berdiri,” tegas Djafri, Jumat (8/8), kepada awak media.

Djafri menegaskan, ADOB lahir dari semangat solidaritas dan perjuangan murni para pengemudi, bukan menjadi “perpanjangan tangan” aplikator. Tuduhan ini, menurutnya, bukan hanya menyerang nama baik organisasi, tapi juga berpotensi memecah belah persatuan di lapangan.

“Kami ingin menegaskan kepada seluruh anggota dan masyarakat bahwa perjuangan kami murni untuk kesejahteraan driver. Tidak ada kompromi dalam hal ini,” tambahnya.

Restrukturisasi dan Perpisahan dengan Sekum Lama

Tak hanya klarifikasi, Djafri juga mengumumkan kabar penting: restrukturisasi pengurus ADOB. Dalam rapat resmi pada 8 Agustus 2025, posisi Sekretaris Umum yang sebelumnya dijabat Gusril digantikan oleh Desvi Ultra Hendri sebagai Pelaksana Tugas Harian Sekretaris Umum.

Gusril, kata Djafri, telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sekaligus keluar dari keanggotaan ADOB.

“Restrukturisasi ini wajar dalam organisasi. Saudara Gusril telah mengundurkan diri dan tidak lagi menjadi bagian dari ADOB. Kami menghormati keputusannya, dan melangkah maju dengan formasi baru demi kemajuan bersama,” jelas Djafri.

Desvi Ultra Hendri, pengurus baru yang ditunjuk, mengaku siap memikul amanah tersebut.

“Ini tanggung jawab yang besar, dan saya akan berusaha menjaga marwah Hb ADOB sebagai organisasi yang independen dan berpihak pada kepentingan driver,” ucap Desvi.

Suara dari Lapangan

Di sisi lain, sejumlah anggota ADOB menyambut baik klarifikasi dan restrukturisasi ini. Bagi mereka, langkah cepat pengurus adalah sinyal bahwa organisasi masih berdiri tegak membela anggotanya.

“Isu itu bikin resah, tapi setelah dengar langsung penjelasan ketua, kami jadi lebih tenang. Saya berharap ADOB tetap kompak dan tidak goyah oleh fitnah,” kata Frans, salah satu driver online roda empat yang tergabung dalam ADOB.

Seorang driver roda dua, Samuel, juga menyampaikan dukungannya.

“Bagi kami, yang penting ADOB terus perjuangkan tarif sesuai SK Gubernur. Soal isu-isu seperti itu, pasti akan ada saja, yang penting kita solid,” ujarnya.

Fokus Kawal Tarif Sesuai SK Gubernur

Meski diguncang isu dan pergantian pengurus, Djafri memastikan fokus perjuangan ADOB tidak berubah, tetap mengawal penerapan tarif sesuai aturan hukum yang berlaku.

“Kami akan terus memperjuangkan tarif sesuai SK Gubernur No. 1080 untuk roda empat (R4) dan SK Gubernur No. 1113 untuk roda dua (R2), sampai semua aplikator mematuhinya. Ini komitmen yang tidak bisa ditawar,” tegasnya.

Dengan penegasan ini, ADOB berharap rumor yang beredar bisa diluruskan, dan para driver tetap solid di bawah bendera perjuangan bersama, dan tak lupa kami ucapkan terimakasih banyak atas jasa dan pengabdian Sdr. Gusril terhadap ADOB./ Red

 

Isu Panas Terima Bayaran, ADOB Lawan Balik dan Perkuat Barisan
Rapat Restrukturisasi ADOB

You cannot copy content of this page