News  

Tidak Semua BPJS PBI JKN-KIS Dicover, Orangtua Pasien Apresiasi Kadis Dinkes atas Respon dan Tindakan Nyata

Teamlibas.com | Salah satu pasien atas nama AT (3) telah berobat di salah satu RS kota Batam pada malam hari (Rabu, 5/10/25). Pasien merupakan Pengguna BPJS PBI /Jamkesda namun tetap Bayar saat berobat. Orangtua Pasien pertanyakan aturan BPJS PBI/JKN/KIS ke Dinas Kesehatan Kota Batam.

Sebelumnya AT sudah kedua kali ke Klinik namun penyakit yang dialaminya tak kunjung sembuh. Penyakit anak tersebut Demam, Sulit makan selama 3 hari berturut-turut, Batuk, muntah.

Saat diperiksa darah ternyata menurut Dokter yang bertugas saat itu bahwa Penyakitnya tidak di cover BPJS Penerima Iuran Bantuan (PBI) JKN. Namun Saat Pemeriksaan berlangsung, Dokter Perempuan tersebut memberikan dua pilihan kepada orangtua Pasien. Pertama, Jika cek darah dengan trombosit di bawah 1000 maka dikenakan biaya sekian dan kedua, jika Trombosit di atas 1000 maka BPJS PBI/JKN berlaku gratis.

“Kalau kurang dari 1000 trombosit darahnya maka dikenakan biaya sendiri. Tapi kalau di atas 1000 baru di cover oleh BPJS Gratis,” ucap dokter perempuan yang bertugas.

Karna orangtua Pasien AT tidak punya pilihan, maka anak tersebut tetap diperiksa dan dicek darah.

Setelah AT diuap dan cek darah ternyata dikenakan biaya sebesar Rp 607.182 karena hasil darah trombosit di bawah 1000, Akhirnya orangtua AT pun menyanggupi biaya tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Didi Kusmarjadi, Sp.OG, MM saat dikonfirmasi, Apakah aturan tersebut sesuai kategori BPJS Jamkesda?. Respon cepat Pak Kadis sangat membantu.

RESPON PAK KADIS DINKES

“Terimakasih infonya, sangat membantu kami dalam membina RS-RS di Batam. Nanti coba dihubungi pasien kemaren, duitnya akan dikembalikan setelah selesai kami bereskan administrasinya,” respon pak Kadis, [7-8/11, 07.47].

“Sedang diproses klaim RS nya, Cuma di perwako kita tidak bisa cover full max 300 k, RS sudah kita minta keterangan, dan mereka sudah sesuai SOP kriteria emergency,” Jelasnya [14/11, 12.50].

Orangtua Pasien AT pun merasa lega dan berterimakasih dengan bantuan pak Kadis tersebut.

“Bukan masalah pembayarannya saat ini, namun aturannya jika keliru harus diluruskan. Kasihan dengan rakyat kecil yang berpenghasilan kecil. Ya Sangat bersyukur sekali, karena telah mendengarkan keluhan rakyat kecil seperti saya, Jika memang sudah aturan SOP maka kita sangat hargai, semoga pak Kadis sehat dan sukses selalu, amin,” harapnya. /Red