PT. Sukun Wartono Indonesia Diduga Lakukan PHK Sepihak, Jono Karyawan PHK Minta Keadilan

TeamLibas.com ] Indragiri Hulu,- PT.Sukun Wartono Indonesia di duga sering melakukan pemecatan terhadap Karyawan/Sales secara sepihak dan tanpa memberikan uang pesangon atau kompensasi baik karyawan kontrak maupun karyawan tetapnya.

Seperti halnya dialami  Jono.ms  Karyawan/Sales Rokok dari PT. Sukun Wartono Indonesia PW.Inhu/Cabang Indragiri Hulu yang dipecat tanpa pesangon.

Berdasarkan penjelasan jono,bahwa bukan hanya diri nya saja yang menjadi korban atas ketidakadilan yang di lakukan oleh PT. Sukun Wartono Indonesia PW. Inhu. ia juga mengatakan ada beberapa temannya mengalami hal yang serupa di PHK sepihak sama seperti dirinya. (Kamis 19/9/24)

“Saya dan Karyawan-Karyawan Sebelumnya telah diberhentikan secara sepihak oleh PT. Sukun Wartono Indonesia cabang Inhu, mereka PHK kami tanpa memberikan uang Pesangon seperak/serupiah pun, saya bekerja selama 5 (lima) tahun,” jelas Jono.e

Dijelaskan oleh Jono, “hal ini sudah sering terjadi, bukan hanya sekali, dua kali, maupun ketiga kalinya, bahkan sudah sering terjadi,”katanya kepada awak media.

Selanjutnya, dengan sedih jono mengatakan, “ia sebagai karyawan yang sudah bekerja selama 5 tahun di PT. Sukun Wartono Indonesia tentunya sudah banyak pengorbanan serta kontribusi kepada perusahaan PT. Sukun Wartono Indonesia. Sedihnya ketika diberhentikan tanpa mendapatkan apa-apa.

“Saya sudah bekerja kurang lebih 5 tahun, tiba tiba diberhentikan langsung oleh Perusahaan, saya sangat kaget disaat korlap saya pak Eko Rurianto,SE memberikan surat PHK tanpa memberikan konfirmasi, tiba-tiba saja datang ke Mess Dundangan Sorek 1 dan langsung memberikan surat PHK kepada saya,”imbuh Jono.

“Korlap Inhu katanya mendapatkan perintah langsung dari manager sukun ‘Pak Hurip’ di Jambi dan HRD Sukun di kudus Jateng sana, saya sudah mencoba menghubungi pihak HRD Sukun di Jateng Sana melalui Via telpon dan WA namun tidak ada jawaban,” jelasnya.

Jono mengaku sebelumnya pernah melakukan kesalahan dan dikenakan SP1 karena kesalahan nota, dan Jono juga mengaku dengan kesalahan nya menghilangkan rokok namun Jono sudah menyelesaikan permasalahannya dengan menganti rugi kerugian kehilangan rokok jenis 16 sebanyak 27 bungkus itu. Jono merasa kesalahan nya itu merupakan kesalahan kecil, iya menjelaskan masih banyak karyawan lain yang membuat kesalahan besar melebihi dari kesalahannya namun aman-aman saja.

“Dulu saya pernah diberi SP 1 karena kesalahan nota/ pecah nota, dan saya pernah kehilangan rokok sp16 sebanyak 27 bungkus, hal itu saya udah ganti rugi atas kelalaian saya itu,”ungkapnya.

” Saya hanya ingin hak saya di berikan, untuk pemberhentian saya sudah ikhlas apa yang di lakukan perusahaan terhadap saya sesuai dengan ketentuan UU No.13 tentang Ketenagakerjaan.”

Kemudian, manager PT. Sukun Wartono Indonesia melalui korlap Pw. Inhu Eko Rurianto,SE saat di jumpai di kantornya, membenarkan bahwa Jono telah di PHK dari perusahan sejak tertanggal 12 Oktober 2024.

” Benar Jono telah di PHK oleh perusahaan pada tanggal 12 okt 2024 sejak keluar surat PHK,”kata Eko.

Eko menjelaskan mengenai pemberhentian Jono pada tahun sebelumnya sudah dikeluarkan Sp1, dan pada tanggal 29 Juni 2024 Jono dikeluarkan SP2 karena kelalaiannya akibat terjadinya kehilangan stock rokok jenis sukun spesial 16 sebanyak 27 bungkus. Namun karena agak lambat pengeluaran SP2 yang dirinya ajukan ke HRD, pada tanggal 12 Oktober 2024 HRD langsung mengeluarkan surat PHK untuk Jono.

“Sebelumnya Jono telah diberikan SP1, lalu pada tanggal 29 Juni 2024 sesuai dengan surat yang dikeluarkan dari perusahaan Jono dikenakan SP2 karena telah kehilangan stock rokok sukun spesial 16 sebanyak 27 bungkus”, jelas Eko.

“SP2 yang saya ajukan ke HRD memang agak lambat dikeluarkan, namun tiba tiba HRD langsung mengeluarkan surat PHK untuk Jono”kata eko

Mengenai hal pesangon terhadap karyawan yang di-PHK, Eko menjelaskan bahwasanya karyawan yang bekerja dibawah 5 tahun, atau belum sampai 5 tahun masa bakti, maka tidak ada pesangon ataupun tali asih dari perusahaan.

“Saya sempat ngomong sama Jono bahwasannya dirinya tetap mendapatkan pesangon, namun setelah saya lihat data di kantor, ternyata Jono bekerja tidak sampai 5 tahun di PT.Sukun Wartono Indonesia ini, artinya Jono tidak dapat pesangon ataupun bentuk talih asih dari perusahaan”, ucap Eko.

Eko menambahkan, jika Jono atau ada pihak yang tidak terima atas keputusan perusahaan, dirinya menyarankan untuk adu banding, dan dirinya siap akan hal itu.

“Kalau emang Jono atau ada pihak yang tidak terima atas keputusan perusahaan, kami siap untuk adu banding”kata Eko sambil menutup pembicaraan. Bersambung ***

Tim

Sumber; Jono

You cannot copy content of this page